Ibu Tarkinah, Dewi (putri Ibu Tarkinah) juga teh Ros & ibunya, telah menjadi perajin batik yang karya-karyanya dikoleksi Mahestri sejak tahun 2016.
Mereka tinggal di Desa Bentar, Salem, Brebes, Jawa Tengah.
Sehari-hari Ibu Tarkinah dan kawan-kawan membatik hanya setelah mereka menyelesaikan pekerjaan sehari-hari. Pagi hari mereka membereskan pekerjaan rumah, ataupun ke kebun. Setelah semua selesai, maka mereka akan memulai proses membatik siang hari di rumah mereka. Ada yang membatik di teras sempit depan rumahnya, ada juga yang membatik di dapur belakang rumah. Semua terlihat sederhana dan apa adanya.
Ibu Tarkinah dan kawan-kawan adalah contoh pejuang perempuan di keseharian kita, Mahestri sejati, yang mendermakan dirinya untuk anak-anak, untuk keluarganya.
Penghasilan yang diperoleh dari membatik digunakan untuk menambah biaya sekolah anak, menambah lauk pauk di dalam rumah sehingga anak-anak mereka bisa memperoleh kehidupan yang lebih baik.
Kepada mereka, Mahestri berterima kasih.
Terima kasih karena telah bersama-sama sekian lama.
Terima kasih karena bersama-sama telah membuat segala sesuatu menjadi lebih baik, untuk diri pribadi dan keluarga, untuk menjadi perempuan yang berdaya…